Sabtu, 25 November 2017

Lampu Pintar untuk Penerangan Jalan Ibu Kota

Lampu Pintar untuk Penerangan Jalan Ibu Kota




Video diatas adalah salah satu contoh dari sekian banyak penggunaan Smart System dalam kehidupan saat ini, yaitu JSC (Jakarta Smart City) Smart System PJU, dimana system ini adalah untuk mengontrol seluruh lampu jalan pintar yang ada di Jakarta melalui suatu satu server dan dapat dikontrol dan dimonitor melalui aplikasi smartphone. Dari mulai menyalahkan lampu ketika hari mulai gelap, mematikan nya ketika matahari sudah mulai terang hingga mengatur tingkat kecerahan lampunya. Tidak hanya sampai disitu, lampu ini bahkan dibekali kemampuan mandiri untuk menyalah dan mematikan dirinya sendiri.

Lampu jalan ini berbasiskan lampu LED. LED smart system dipilih sebagai pengganti lampu-lampu penerangan jalan yang lama karena selain memiliki penerangan lebih baik, biaya operasionalnya juga murah. Jenis lampu ini lebih hemat energi dan diklaim tahan selama 50 ribu jam atau 12 tahun. Selain kelebihan-kelebihan tersebut, LED ini dilengkapi sistem communication gateway yang terkoneksi dengan aplikasi smartphone untuk memonitor kondisi lampu secara real time. Lampu yang bermasalah dapat segera terdeteksi, sehingga mempercepat penanganan oleh petugas.


Jenis lampu ini akan menggantikan semua lampu jalan di Jakarta. Tidak hanya jalan-jalan utama, jalan penghubung atau lingkungan, tetapi jalan di gang dan lorong permukiman warga juga akan diterangi oleh LED smart system ini. Penggunaan lampu disesuaikan dengan kondisi jalan, misalnya untuk jalan utama menggunakan LED dengan daya listrik 200 watt, 120 watt untuk jalan penghubung, jalan lingkungan 90 watt dan 40 watt untuk di gang. Tempat yang belum akan difasilitasi dengan LED smart system adalah lokasi pembangunan proyek seperti MRT. Pemasangan lampu akan dilakukan jika proyek selesai.

Selasa, 18 April 2017

BAB 5 Layanan Operasi

LAYANAN OPERASI

PENGANTAR

Operasi pelayanan adalah fase siklus hidup manajemen layanan IT yang bertanggung jawab untuk ‘bisnis seperti biasa’ kegiatan. Jika layanan tidak dimanfaatkan atau tidak disampaikan secara efisien dan efektif, mereka tidak akan memberikan nilai penuh mereka, terlepas dari seberapa baik dirancang mereka mungkin. Hal ini operasi layanan yang bertanggung jawab untuk memanfaatkan proses untuk memberikan layanan kepada pengguna dan pelanggan.

Operasi layanan di mana nilai yang telah dimodelkan dalam strategi pelayanan dan dikonfirmasi melalui desain layanan dan layanan transisi sebenarnya disampaikan. Tanpa menjalankan layanan operasi seperti yang memanfaatkan proses yang dirancang, tidak akan ada kontrol dan manajemen layanan. Produksi metrik bermakna dengan operasi layanan akan membentuk dasar dan titik awal untuk kegiatan peningkatan pelayanan.

MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan dari operasi layanan untuk mengatur dan melakukan kegiatan dan proses yang diperlukan untuk memberikan layanan kepada pengguna bisnis pada tingkat yang disepakati layanan.Selain itu, operasi layanan bertanggung jawab untuk manajemen berkelanjutan dariteknologi (infrastruktur dan aplikasi) yang digunakan untuk menyampaikan dan dukungan layanan.

Operasi layanan adalah tindakan keseimbangan. Ini bukan hanya soal melaksanakan proses pada sehari-hari. Ada dinamis ‘debat’ yang terjadi pada empat tingkat. Ini dikenal sebagai ‘empat saldo operasi layanan’:



1.     Pandangan IT Internal Lawan Pandangan Bisnis Eksternal
Bisnis eksternal pandangan IT akan berhubungan dengan layanan yang diberikan kepada pengguna dan pelanggan sementara,internal di dalam IT, layanan tersebut akan dipandang sebagai sejumlah komponen.

Jika sebuah organisasi terlalu terfokus pada eksternal, ada risiko bahwa perjanjian akan dibuat dengan bisnis yang tidak dapat benar-benar disampaikan karena kurangnya pemahaman tentang bagaimana bagian-bagian konstituen internal yang perlu beroperasi. Sebaliknya, sebuah organisasi yang difokuskan pada internal cenderung berjuang untuk memahami dan memberikan kebutuhan bisnis.

2.     Stabilitas Terhadap Daya Tanggap
Perubahan sering penyebab insiden dan hilangnya ketersediaan, sehingga mungkin tergoda untuk membatasi jumlah perubahan dalam rangka untuk meningkatkan stabilitas layanan. Namun, perubahan akan selalu diperlukan untuk menjaga layanan up to date dan untuk mengadopsi untuk berkembang bisnis kebutuhan. Keseimbangan adalah antara bisa cepat merespon perubahan dan berfokus pada stabilitas infrastruktur.

3.     Kualitas Layanan Versus Biaya Pelayanan
Akan selalu ada tekanan untuk meningkatkan kualitas layanan TI sekaligus mengontrol biaya. Tekanan anggaran yang intens dapat menyebabkan menurunnya tingkat layanan dengan lebih kegagalan dan kurang dukungan. Di sisi lain, organisasi tidak seimbang di ‘sisi lain’ mungkin membayar terlalu banyak untuk layanan mereka. Kuncinya adalah memiliki dialog yang bermakna atas biaya memastikan bahwa bisnis sepenuhnya mengerti apa yang akan dan tidak mendapatkan untuk jumlah uang tertentudan apa yang akan Anda dapatkan jika itu menghabiskan sedikit kurang atau sedikit lebih.

4.     Reaktif Terhadap Proaktif
Sebuah organisasi sangat proaktif akan selalu menjadi memprediksi mana hal-hal yang bisa salah dan mengambil tindakan untuk mengurangi atau mencegah situasi. Diambil yang ekstrim, organisasi tersebut dapat lebih memantau dan menerapkan perubahan yang tidak perlu. Sebaliknya, organisasi yang murnireaktif menghabiskan sebagian besar waktu mereka ‘pemadam kebakaran’ dan berurusan dengan situasi seperti mereka muncul, dan mereka perlu bergerak lebih ke ‘api pencegahan’ pendekatan memprediksi dan menghindari insiden dan masalah.


NILAI LAYANAN OPERASI

Masing-masing tahapan siklus hidup layanan ITIL menambah dan memberikan nilai kepada bisnis. operasi layanan ini dilakukan dengan melaksanakan proses dan menjalankan jasa sebagaimana dimaksud oleh strategi pelayanan, desain layanan dan layanan transisi tahapan siklus hidup. Operasi layanan adalah wajah yang terlihat organisasi TI dan ‘terdekat’ kepada pengguna dan pelanggan. Pengiriman yang efektif dan efisien layanan adalah apa yang diharapkan dari operasi layanan.

KEGIATAN KUNCI DAN FUNGSI

Proses yang dilakukan oleh operasi layanan adalah:
·        Manajemen Acara
Proses yang bertanggung jawab untuk pemantauan semua peristiwa di seluruh infrastruktur TI dan aplikasi untuk memastikan yang normal operasi.

·        Manajemen Insiden
Proses untuk menangani semua insiden. Mungkin insiden di mana layanan sedang terganggu atau di mana layanan belum terganggu.

·        Permintaan Pemenuhan
Proses yang melakukan permintaan layanan dari pengguna. Permintaan pemenuhan mencakup permintaan perubahan standar, permintaan informasi dan keluhan.

·        Masalah Manajemen
Proses ini bertanggung jawab untuk pengelolaan semua masalah dalam infrastruktur TI. Proses ini meliputi analisis akar penyebab dan resolusi masalah. Sisa-sisa masalah manajemen bertanggung jawab sampai resolusi dilaksanakan melalui proses manajemen perubahan dan manajemen rilis.

·        Manajemen Akses
Proses ini memungkinkan pengguna dengan tingkat yang benar otorisasi untuk mengakses aplikasi atau layanan. Hal ini juga memastikan bahwa mereka tanpa tingkat yang diperlukan otorisasi tidak dapat mengakses aplikasi dan jasa. manajemen akses memungkinkan sebuah organisasi untuk mengontrol akses keaplikasi dan layanan.


 Fungsi Layanan Operasi Antara Lain :

Layanan
Layanan ini melakukan sejumlah proses, dalam insiden tertentu manajemen dan permintaan pemenuhan. Layanan ini terdiri dari sekelompok staf terlatih untuk menghadapi kejadian layanan. Staf meja layanan akan memiliki akses kealat yang diperlukan untuk mengelola peristiwa ini. Layanan harus menjadi titik kontak untuk pengguna TI dalam sebuah organisasi.

·        Manajemen Teknis
Fungsi yang menyediakan sumber daya dan memastikan bahwa pengetahuan teknologi yang relevan terus up to date. Teknis manajemen mencakup semua tim atau daerah yang mendukung pengiriman teknis pengetahuan dan keahlian, seperti jaringan, mainframe, middleware, desktop, server dan database.

·        Aplikasi Manajemen
Aplikasi manajemen ini akan mengelola aplikasi melalui totalitas dari siklus hidup mereka. Ini dimulai dengan ‘ide’ pertama bisnis dan melengkapi saat aplikasi ini diambil dari layanan. Aplikasi manajemen yang terlibat dalam desain, pengujian dan perbaikan berkesinambungan dari aplikasi dan layanan bahwa aplikasi ini mendukung.

·        Manajemen Operasional TI

Manajemen ini bertanggung jawab untuk operasi organisasi yang infrastruktur TI dan aplikasi pada sehari-hari.

Senin, 16 Januari 2017

TREN DALAM BIDANG BISNIS

TREND SISTEM & TREND TI DIDALAM BISNIS

BAB. I Trend Sistem
1. Ekonomi API
API (Application Programming Interface) adalah sekumpulan perintah, fungsi, dan protokol yang dapat digunakan oleh programmer saat membangun perangkat lunak untuk sistem operasi tertentu. API memungkinkan programmer untuk menggunakan fungsi standar untuk berinteraksi dengan sistem operasi lain. API juga merupakan sebuah bahasa dan format pesan yang digunakan oleh program aplikasi untuk berkomunikasi dengan system operasi atau program pengendalian lainnnya seperti system manajemen database (DBMS) atau komunikasi protocol. API sudah tersedia dan telah menjadi pengendali bisnis.

2. Pemasaran Dimensi
Dimensi dalam pemasaran :
Menurut Tandjung (2004) empat dalam pemasaran adalah adalah:

1. Bonding
Ketergantungan antara kedua belah pihak harus cukup kuat, sehingga hubungan keduanya dapat bertahan lama. Seorang pelanggan bila merasa tidak memiliki ketergantungan yang kuat terhadap penjual, maka kemungkinan pelanggan tersebut akan sering berganti pemasok.

2. Empathy
Seorang penjual harus memiliki kepedulian (empathy) kepada pelanggan, artinya seorang penjualan hendaknya peduli terhadap permasalahan yang dihadapai pelanggan dan memperhatikan sudut pandang pelanggan dalam mengatasi suatu masalah.

3. Reciprocity
Hubungan jangka panjang haruslah saling memberi dan menerima. Artinya, baik penjual maupun pelanggan sama-sama mendapat keuntungan. Pelanggan yang menginginkan diskon besar, tentunya harus mengimbangi dengan pembayaran tunai.

4. Trust
Trust lebih dari sekedar believe, meskipun kedua kata tersebut memiliki arti yang hampir sama. Masing-masing pihak bila memiliki komitmen yang kuat, maka akan menciptakan rasa sangat percaya (trust) dan memperkuat hubungan.

3. Robot Manusia
Robot Manusia atau Robot Humanoid adalah robot yang penampilan keseluruhannya dibentuk berdasarkan tubuh manusia, mampu melakukan interaksi dengan peralatan maupun lingkungan yang dibuat-untuk-manusia. Secara umum robot humanoid memiliki tubuh dengan kepala, dua buah lengan dan dua kaki, meskipun ada pula beberapa bentuk robot humanoid yang hanya berupa sebagian dari tubuh manusia, misalnya dari pinggang ke atas. Beberapa robot humanoid juga memiliki 'wajah', lengkap dengan 'mata' dan 'mulut'. Android merupakan robot humanoid yang dibangun untuk secara estetika menyerupai manusia.
Robot humanoid digunakan sebagai alat riset pada beberapa area ilmu pengetahuan. Periset perlu mengetahui struktur dan perilaku tubuh manusia (biomekanik) agar dapat membangun dan mempelajari robot humanoid. Di sisi lain, upaya mensimulasikan tubuh manusia mengarahkan pada pemahaman yang lebih baik mengenai hal tersebut. Kognisi manusia adalah bidang studi yang berfokus kepada bagaimana manusia belajar melalui informasi sensori dalam rangka memperoleh keterampilan persepsi dan motorik. Pengetahuan ini digunakan untuk mengembangkan model komputasi dari perilaku manusia dan hal ini telah berkembang terus sepanjang waktu.

4. Pekerja Teknik Informatika bagi masa Depan
Informatika dapat secara jelas diartikan sebagai perangkat yang menghasilkan informasi, lebih menunjuk pada jaringan ataupun telekomunikasi. Komputer, menjadi salah satu contoh di dalamnya. Seperti yang kita ketahui, perkembangan teknologi membuat jaringan telekomunikasi dan komputer menjadi bidang yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Perkembangannya tidak dapat dihentikan, apalagi menyurut. Perkembangan teknologi informasi terus berkembang menuju ke atrah yang lebih baik, maksimal, canggih dan efektif. Mengenai peluang kerja sarjana teknik informatika yang sangat prospektif. Profesi pertama adalah programmer, dapat dikatakan sebagai peluang kerja teknik informatika yang paling banyak ditemui, profesi kedua yaitu IT Consultant atau konsultan TI, Web Engineer, System Analyst dan masih lagi. Pada dasarnya, jurusan teknik informatika membimbing seseorang untuk dapat mengembangkan berbagai program informatika dengan menggunakan bahasa pemograman. Program – program komputer dirancang sedemikian rupa, untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan sesuatu.

5. Contoh Kasus
Contoh kasus dalam perkembangan robot manusia. Di balik perkembangannya yang pesat, tumbuh ketakutan yang memposisikan robot sebagai pesaing manusia selaku penciptanya. Perkembangan teknologi robotika kian hari, kian menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Terkini, sebagian besar ilmuwan robot bahkan tengah berfokus mengembangkan "humanoid", unit robot yang memiliki bentuk dan kemampuan fisik layaknya manusia, serta dibekali dengan teknologi artificial intelligence (AI).
Namun di balik perkembangannya yang pesat, tumbuh ketakutan yang memposisikan robot sebagai pesaing manusia selaku penciptanya. Bahkan, banyak pula yang beranggapan bahwa robot mengancam keselamatan manusia, seperti pada kisah-kisah film fiksi ilmiah.

BAB II. Trend TI Dalam Bisnis
1. Pengertian
Zaman sekarang ini adalah jaman modern, hampir semua hal bisa dilakukan dari rumah, dari mulai membayar semua tagihan baik berupa tagihan telepon, internet, tv berbayar, listrik, pam dan lain-lain, cukup dengan menggunakan m-banking, dan semua bisa dilakukan dengan cara online. Kita tidak dapat memungkiri pentingnya teknologi informasi dalam kehidupan kita.
Teknologi informasi (TI) telah menjadi bagian yang sangat penting dalam setiap rencana bisnis. Hampir dari seluruh perusahaan baik skala besar maupun kecil menggunakan Teknologi Informasi, sebagai salah satu aktifitas yang sangat dibutuhkan untuk memberikan peningkatan terhadap layanan bisnis yang mereka kelola. Teknologi Informasi telah banyak digunakan untuk mendukung proses bisnis yang terjadi pada perusahaan, baik bidang ekonomi maupun perbankan. Dengan hadirnya aplikasi-aplikasi dan layanan e-bussiness, e-commerce, e-banking dan lain-lain. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku bisnis merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi menyebabkan perubahan pada pola kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP).

2. Teknologi Informasi dan Dunia Bisnis
        Teknologi Informasi dan Dunia Bisnis merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan zaman saat ini. Teknologi informasi yang ada saat ini sangat memudahkan pelaku dalam dunia bisnis dalam menjalankan bisnis-bisnis mereka. Dalam dunia bisnis peranan Teknologi Informasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce (e-dagang) atau perdagangan elektronik. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dan lain-lain. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

3. Prosedur Pendirian Bisnis, Kontrak Kerja, Prosedur Pengadaan
a. Pendirian Bisnis
Berikut ini adalah prosedur-prosedur yang harus dilakukan:

1. Tahapan pengurusan izin pendirian
Bagi badan usaha berskala besar, hal ini menjadi prinsip yang paling penting demi kemajuan dan pengakuan atas perusahaan yang bersangkutan. Hasil akhir pada tahapan ini adalah sebuah izin prinsip yang dikenal dengan Letter of Intent yang dapat berupa izin sementara, izin tetap hingga izin perluasan.
Untuk beberapa jenis badan usaha lainnya, misalnya sole distributor dari sebuah merek dagang, Letter of Intent akan memberi turunan berupa Letter of Appointment sebagai bentuk surat perjanjian keagenan yang merupakan izin perluasan, jika perusahaan ini memberi kesempatan pada perusahaan lain untuk mendistribusikan barang yang diproduksi.
Beberapa dokumen yang diperlukan pada tahapan ini adalah Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan Bukti diri. Serta perizinan yang perlu dipenuhi dalam badan usaha tersebut, yaitu Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Surat Izin Usaha Industri (SIUI)

2. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum
Tidak semua badan usaha harus berbadan hukum. Akan tetapi, setiap badan usaha yang memang dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang menjadi berskala besar, maka hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan izin atas kegiatan yang dilakukannya tidak boleh mengabaikan hukum yang berlaku. Izin yang mengikat suatu bentuk badan usaha tertentu di Indonesia memang terdapat lebih dari satu macam. Adapun pengakuan badan hukum bisa didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing (UU PMA).

3. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
Badan usaha dikelompokkan berdasarkan jenis bidang kegiatan yang dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap pengurusan izin disesuaikan dengan departemen yang membawahinya seperti kehutanan, pertambangan, perdagangan, pertanian, dan sebagainya.

4. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain
Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun, diluar itu, badan usaha juga harus mendapatkan izin dari departemen lain yang pada nantinya akan bersinggungan dengan operasional badan usaha, misalnya Departemen Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri yang berupa SIUP.

b. Kontrak Kerja
Definisi kontrak kerja adalah suatu bentuk perjanjian kerja antara karyawan dan perusahaan. Adapun isi kontrak kerja yaitu, hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan selama terikat hubungan kerja, yang ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja tersebut oleh pimpinan perusahaan dan karyawan. Terdapat 3 sistem kontrak kerja, yaitu:

1. Perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), karyawannya biasa disebut dengan karyawan kontrak. Lamanya kontrak 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. Masa kontrak bisa diperpanjang dengan maksimal 2 tahun.

2.Perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT), karyawan dengan kontrak ini disebut dengan karyawan permanent (tetap). Perjanjian kerja yang dibuat bersifat tetap. Pada kontrak kerja ini, karyawan bisa langsung menjadi tetap/permanent atau melalui masa percobaan kerja (probation) untuk paling lama 3 (tiga) bulan. Setelah lulus masa percobaan, karyawan tersebut baru bisa menjadi karyawan tetap.

3. Untuk kontrak kerja melalui outsourcing, anda akan mengikuti hak dan kewajiban perusahaan outsorcing, walaupun nantinya anda akan disalurkan ke perusahaan yang menjadi klien perusahaan outsourcing, sehingga perjanjian yang dibuat adalah perjanjian tidak langsung dengan tempat anda ditugaskan untuk bekerja. Sedangkan untuk kontrak kerja langsung dengan perusahaan, anda mengikuti hak dan kewajiban perusahaan tersebut.

c. Prosedur Pengadaan
Prosedur pengadaan terdiri dari prosedur pengadaan tenaga kerja dan prosedur pengadaan barang dan jasa.

A. Prosedur Pengadaan Tenaga Kerja
Prosedur pengadaan tenaga kerja terdiri dari:
1. Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenaga kerja adalah penentuan kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan dan cara memenuhinya. Penentuan kuantitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, time motion study dan peramalan tenaga kerja. Sedangkan penentuan kualitas dapat dilakukan dengan Job Analysis. Job Analysis terbagi menjadi 2, yaitu Job Description dan Job Specification/Job Requirement. Tujuan Job Analysis bagi perusahaan yang sudah lama berdiri, yaitu untuk reorganisasi, penggantian pegawai, dan penerimaan pegawai baru.
2. Penarikan Tenaga Kerja
Penarikan tenaga kerja diperoleh dari 2 sumber, yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal yaitu menarik tenaga kerja baru dari rekomendasi karyawan lama dan nepotisme, berdasarkan sistem kekeluargaan, misalnya mempekerjakan anak, adik, dan sebagainya. Keuntungan menarik tenaga kerja dari sumber internal yaitu lowongan cepat terisi, tenaga kerja cepat menyesuaikan diri, dan semangat kerja meningkat. Namun, kekurangannya adalah menghambat masuknya gagasan baru, terjadi konflik bila salah penempatan jabatan, karakter lama terbawa terus, dan promosi yang salah mempengaruhi efisiensi dan efektifitas. Tujuan menarik tenaga kerja dari sumber internal adalah untuk meningkatkan semangat, menjaga kesetiaan, memberi motivasi, dan memberi penghargaan atas prestasi. Sumber eksternal yaitu menarik tenaga kerja baru dari lembaga tenaga kerja, lembaga pendidikan, ataupun dari advertising, yaitu media cetak dan internet. Keuntungan menarik tenaga kerja dari sumber eksternal adalah dapat meminimaslisasi kesalahan penempatan jabatan, lebih berkualitas dan memperoleh ide baru/segar. Namun kekurangannya adalah membutuhkan proses yang lama, biaya yang cukup besar, dan rasa tidak senang dari pegawai lama. Tujuan menarik tenaga kerja dari sumber eksternal adalah untuk memperoleh gagasan/ide baru dan mencegah persaingan yang negatif.
3. Seleksi Tenaga Kerja
Ada 5 tahapan dalam menyeleksi tenaga kerja, yaitu seleksi administrasi, tes kemampuan dan psikologi, wawancara, tes kesehatan dan referensi (pengecekan). Terdapat dua pendekatan untuk menyeleksi tenaga kerja, yaitu :
Succecive Selection Process adalah seleksi yang dilaksanakan secara bertahap atau sistem gugur.
Compensatory Selection Process adalah seleksi dengan memberikan kesempatan yang sama pada semua calon untuk mengikuti seluruh tahapan seleksi yang telah ditentukan.
4. Penempatan Tenaga Kerja
Penempatan tenaga kerja adalah proses penentuan jabatan seseorang yang disesuaikan antara kualifikasi yang bersangkutan dengan job specification-nya. Indikator kesalahan penempatan tenaga kerja yaitu tenaga kerja yang tidak produktif, terjadi konflik, biaya yang tinggi dan tingkat kecelakaan kerja tinggi.

B. Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa
Berdasarkan Keppres No. 80/2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa terdapat beberapa metode pemilihan serta sistem penilaian kompetensi penyedia barang dan jasa. secara umum jenis-jenis metode pemilihan penyedia barang dan jasa, yang antara lain:
1. Metode Pelelangan Umum merupakan metoda pemilihan penyedia barang/jasa yang relatif banyak dilakukan. Pelelangan umum dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, sehingga masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
2. Pelelangan Terbatas terbatas dilakukan, jika pelelangan umum sulit dilaksanakan karena penyedia barang/jasa yang mampu mengerjakan diyakini terbatas dan pekerjaannya kompleks, maka dilakukan pelelangan terbatas. Pelelangan terbatas diumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang telah diyakini mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang memenuhi kualifikasi.
3.  Pemilihan Langsung yaitu pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya penawaran, sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet.
4. Penunjukan Langsung. Berdasarkan ketentuan dalam Keppres No 80/2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa, Penunjukan langsung dalam pengadaan barang/jasa dapat dilaksanakan dalam hal memenuhi kriteria yang antara lain: Terjadi keadaan darurat untuk pertahanan negara, keamanan dan keselamatan masyarakat yang pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda, atau harus dilakukan segera, termasuk penanganan darurat akibat bencana alam, Pekerjaan yang bersifat rahasia dan menyangkut pertahanan serta keamanan negara yang ditetapkan oleh Presiden, Pekerjaan berskala kecil dengan nilai paket pekerjaan maksimum Rp. 50.000.000

4. Aplikasi Bisnis
Aplikasi bisnis yaitu suatu aplikasi komputer atau perangkat lunak komputer untuk menunjang kegiatan bisnis suatu perusahaan. aplikasi ini kebanyakan digunakan untuk bisnis lewat media internet. Pada dasarnya teknologi informasi (aplikasi bisnis salah satunya) dapat dan memang sebaiknya dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk membuat usahanya semakin efisien, dan mendorong usaha tersebut memiliki daya saing yang lebik dibanding usaha lainnya. Beberapa manfaat yang bisa dirasakan pelaku usaha diantaranya adalah :

1.  Pemasaran bisa lebih luas dan murah (internet marketing)
2. Perubahan desain bisa disimulasikan/dicoba coba dulu tanpa takut rusak, kehabisan bahan, dll (Fotoshop, paint, dll)
3. Promosi bisa lebih menarik
4. Pengelolaan keuangan lebih cepat dan mengurangi risiko penyelewengan (aplikasi akuntansi)
5. Berbagai Informasi pelanggan bisa disimpan
6. Pelayanan bisa lebih cepat, contoh dengan barcode, kasir tidak perlu lagi mengetik kode barang
7. Prediksi penjualan bisa dilakukan

Namun demikian, memang tidak semua usaha harus menggunakan bantuan teknologi informasi tersebut, paling tidak jika :
1. Skala usaha masih terlalu kecil (meskipun banyak juga usaha kecil menjadi cepat besar karena memanfaatkan teknologi ini)
2. Biaya yang diperlukan lebih besar dari keutungan yang bisa diperoleh
3. Tidak ada SDM/karyawan yang bisa mengurus atau menanganinya
4. Karakteristik produk yang tidak mungkin dipasarkan secara umum
Lepas dari hal tersebut di atas, ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan oleh pelaku usaha untuk mempermudah megelola usahanya. Disamping tidak perlu membeli (karena ada versi yang gratis), aplikasi tersebut juga relatif mudah digunakan. Beberapa aplikasi tersebut diantaranya adalah :
1. QSB
Aplikasi ini bermanfaat untuk membantu pelaku usaha dalam hal :
a. Meramalkan nilai penjualan di masa yang akan datang dengan berbagai metode dan pendekatan
b. Menentukan jumlah produksi yang paling ‘pas’ dan perubahan yang diijinkan
c. Pembagian tugas karyawan yang paling efisien
d. Menentukan lokasi usaha yang paling optimal
e. Menentukan alokasi pengiriman barang
f. Menyelesaiakan masalah antrian yang terjadi

2. QM for Windows
Aplikasi ini manfaatnya sama dengan aplikasi QSB di atas, namun versi gratisnyasudah tersedia di internet, hanya saja tidak semua fasilitas bisa digunakan.

3. Invest
Aplikasi ini bermanfaat untuk pelaku usaha yang memiliki dana mengganggur dan ingin diinvestasikan ke surat berharga (Investasi ini tidak monopoli pengusaha dengan dana besar, UMKM pun bisa). Denga aplikasi ini, pelaku usaha akan dibantu menempatkan dana menganggurnya dengan pertimbangan-pertimbangan yang lebih bisa dipertanggung jawabkan.

4. CDP
Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi pelaku usaha yang sering dihadapkan pada banyak pilihan, ketika akan memutuskan sesuatu, misalnya :
1. Mesin dengan merk apa yang akan dipilih
2.Jenis transportasi apa yang akan dipakai untuk mengirim barang
3. Pemasok mana yang akan dipilih
4. Bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan, dll
Dengan aplikasi ini, pelaku usaha akan dibantu menentukan pilihan yang paling memungkinkan (baik), diantara berbagai alternatif pilihan yang ada.

5. OpenOffice
Aplikasi ini menjadi pilihan apabila pelaku usaha ingin membuat dan mencetak berbagai dokumen usaha (surat penawaran, daftar barang, dll). Dengan aplikasi ini pula pelaku usaha bisa membuat anggaran, mengevaluasi kinerja/hasil usaha. Pelaku usaha juga bisa melakukan presentasi dengan lebih menarik dengan bantuan aplikasi ini, dan beberapa manfaat penting lainnya.

5. Proses & Strategi Pengembangan Bisnis TI
Proses Strategi SI/TI seharusnya merupakan suatu bagian Strategi bisnis, perencanaan bisnis, dan implementasinya. Tujuan utama pengembangan strategi SI adalah mengidentifikasi  nilai tambah dari portofolio aplikasi yang akan
memberikan  dampak strategis. Strategi TI menggambarkan visi bagaimana
kebutuhan organisasi akan informasi dan sistem yang didukung oleh  teknologi informasi.
Berikut Merupakan Model Proses Perencanaan Strategi SI/TI :

-          Lingkungan bisnis internal
• Strategi bisnis saat ini, tujuan bisnis, sumberdaya, proses bisnis, budaya, serta nilai bisnis
-          Lingkungan bisnis eksternal
• Iklim  persaingan, industri, dan ekonomi
-          Lingkungan SI/TI internal
• Kondisi SI/TI saat ini, kematangan, kontribusi dan cakuoan bisnis,
kektrampilan, sumberdaya, infrastruktur teknologi.
-          Lingkungan SI/TI eksternal
• Tern teknologi, dsn peluang, serta pemanfaatan SI/TI oleh 
organisasi lainnya

6. Aturan E-Business pada Bisnis
Aturan E-Business pada Bisnis antara lain sebagai berikut :

1. Komunikasi
Yang dimaksud dengan komunikasi adalah adanya fasilitas atau media yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi, layanan, transaksi elektronik (pemesanan dan pembayaran secara elektronik) dan perpindahan barang dari penjual ke pembeli. Media komunikasi yang memadai yang bisa mempertemukan pelaku e-Business menjadi syarat utama terselenggaranya.

2. Komersial (Perdagangan)
Sisi komersial yang disyaratkan pada e-Business adalah adanya sistem untuk melakukan transaksi online mulai dari promosi barang, pemesanan barang, pembayaran dan pengiriman barang. Pembeli barang memesan barang tidak memerlukan melihat barang secara langsung tetapi melalui gambar atau spesifikasi yang tercantum dalam website. Sedangkan untuk pemesanan, sistem shopping online terhubung dengan sistem inventory untuk mengetahui stock barang sehingga barang yang dibeli memang ada. Untuk pembayaran, sistem shopping online harus terhubung dengan otoritas pembayaran misalnya bank atau penyedia kartu kredit agar nilai yang dibayarkan oleh pembeli berasal dari alat pembayaran yang sah dan memiliki nilai yang cukup.

3. Proses Bisnis
Setiap pelaku e-Business yang ingin melalukan transaksi elektronik dan mendapatkan manfaat semaksimal mungkin dari e-Business harus melakukan optimalisasi proses bisnis internal dengan memanfaatkan teknologi informasi agar aliran informasi, transaksi, maupun lama pengiriman barang menjadi dipersingkat, biaya transaksi menjadi lebih ekonomis jika dibandingkan dengan perdagangan yang dilakukan secara tradisional.

4. Layanan
Bagi setiap institusi yang menjadi pelaku e-Business, penggunaan teknologi informasi dan internet seharusnya menjadikan layanan ke customer menjadi lebih baik, lebih ekonomis, dan lebih terjangkau. Misalnya, dimensi barang yang ditawarkan beserta spesifikasinya bisa diperiksa lebih seksama sebelum dibeli (diakses melalui website), tidak diperlukan toko secara fisik, dan bisa diakses dari mana saja dengan menggunakan internet. Bahkan dengan sistem informasi, customer bisat dilayani secara khusus dan personal karena data-data aktifitas customer direkam dan bisa dilakukan analisis untuk meningkatkan pelayanan.

5. Learning
Untuk meningkatkan awareness baik diantara pengguna maupun pelaku e-Business, proses edukasi sangat penting agar semakin banyak anggota masyarakat yang menyadari manfaat dan kelebihan dari transaksi online. Perbedaan dengan transaksi tradisional adalah pembeli dan penjual tidak perlu belajar sebelum melakukan transaksi sedangkan transaksi online karena pengguna maupun pelaku tidak berhadapan dengan manusia tetapi dengan mesin computer maka diperlukan proses edukasi agar mereka bisa menggunakan fasilitas atau media transaksi dengan lancar.

6. Kolaborasi
Satu siklus transaksi online antara penjual dan pembeli melibatkan stakeholder lain yang harus berkolaborasi untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Pada saat pembayaran maka akan terjadi kolaborasi antara penyedia shopping online dengan bank atau penyedia kartu kredit untuk menyelesaikan proses pembayaran. Setelah dibayar maka terjadi kolaborasi antara penyedia shopping online dengan gudang, dan jasa pengiriman barang untuk mengantarkan barang sampai ke pembeli. Pihak lain yang juga terlibat adalah pihak asuransi untuk melakukan penjaminan transaksi maupun atas barang yang dikirim. Kolaborasi yang terjadi dalam e-Business.

7. Komunitas
Dalam dunia maya (world wide web) komunitas merupakan salah satu indikator untuk mengukur aktifitas pengguna. Dalam e-Business, komunitas merupakan media yang cukup penting untuk belajar dan memperbaiki diri secara terus menerus baik dari sisi pelaku maupun pengguna dalam hal produk, layanan, maupun mekanisme transaksi.